Rabu, 02 November 2016

Manajemen Proyek Konsep Dan Implementasi

Siklus Hidup Proyek
Proyek,  seperti  halnya produk, akan  mengikuti tahap -tahap tertentu  dalam  perkembangannya.  Dalam  setiap tahap akan  ada  karekteristik tertentu dalam  hal  besarnya usaha(biaya  yang dikeluarkan),  tingkat ketidakpastian,  potensi konflik yang ada, potensi risiko yang ada, dan sebagainya.
Dalam hal perkembangan produk, hampir semua orang setuju akan tahap-tahap yang dilalui. Perkembangan produk biasanya diawali dengan riset dan pengembangan (R &D),  dilanjutkan dengan pembuatan desain, pengenalan ke pasar, pertumbuhan, matang, penurunan sampai produk tersebut mencapai tahap mati dan tidak diproduksi lagi.
Setiap proyek biasanya akan  melewati  tahap-tahap  yang mempunyai pola tertentu. Pola itu yang dinamakan  siklus hidup proyek. Tahap-tahap itu dianalogikan dengan apa yang terjadi dalam siklus perkembangan produk. Secara garis besar tahap-tahap proyek bisa dibagi menjadi:
1. Tahap Konsepsi
2. Tahap Perencanaan
3. Tahap Eksekusi
4. Tahap Operasi
Proposal  Proyek
Kontraktor perlu mengeluarkan sejumlah biaya dan waktu untuk menyiapkan proposal. Maka penyiapan proposal perlu ditangani oleh manajemen puncak. Pembuatan proposal adalah pekerjaan penting yang harus dilakukan sebelum suatu proyek didapatkan. Secara ringkas proposal proyek harus mengandung beberapa pokok isi sebagai berikut:
1. Surat pengantar
2. Ringkasan Eksekutif (Executive  Summary)
3.  Bagian Teknis
4. Manfaat/Keuntungan yang Akan Diperoleh
5. Jadwal
6. Bagian Keuangan
7. Bagian Legal
8. Kualifikasi Manajemen
  
Organisasi Proyek
Selama  struktur  organisasi  yang  ada  mampu  menangani pekerjaan-pekerjaan yang ada maka struktur lama tidak  perlu berubah. Jika  tugas  mulai  berkembang,  kondisi  lingkungan berubah,  teknologi berubah,  tingkat kompetisi  berubah  dan  struktur  yang  ada mulai kewalahan menghadapinya, maka perlu dilakukan perubahan struktur organisasi. Secara umum terdapat  beberapa dasar penyusunan struktur organisasi, yakni:
Berdasarkan produk
Berdasarkan lokasi
Berdasarkan proses
Berdasarkan pelanggan, dan Berdasarkan Fungsi
Beberapa  perusahaan  besar  memakai  metode  campuran  untuk berbagai  tingkatan  organisasi  yang  berbeda.  Pada  tingkat  puncak didasarkan  pada  lokasi,  kemudian  di  tiap  cabang  didasarkan  pada produk  dan  seterusnya. Ketika  suatu  proyek  dimulai, ada  dua  persoalan muncul.  Yang  pertama,  keputusan  harus  dibuat  tentang  bagaimana organisasi proyek melekat pada  organisasi induk.  Kedua, berhubungan dengan bagaimana proyek harus di organisasikan.

Tim Proyek
Pengertian  tim  proyek  adalah  semua  personil  yang tergabung  dalam organisasi  pengelola proyek.  Ada personil  fungsional dari  organisasi induk,  ada  juga  personil  yang  menjadi  inti  dari tim.  Tim inti  hanya  bertanggung jawab  ke  manajer  proyek,  sedangkan  personil fungsional  melapor kepada kedua atasan ,  yakni  manajer  fungsional  dan manajer proyek . Tim  inti  sering  disebut  juga  dengan  project  office.  Project office  menunjukkan  dua  pengertian:  tempat  fisik di mana  tim  proyek berkumpul  dan  seluruh  staf  pendukung  manajer  proyek . Pekerjaan  pendahuluan  proyek  biasa  dilakukan di  kantor  pusat.  Sedangkan  anggota  tim  yang  lain  bertempat  di  lokasi proyek dengan  dipimpin  oleh seorang  manajer  lapangan .  Tugas  utama tim  dalam  kelompok ini  adalah  melaksanakan  pekerjaan  konstruksi/pembangunan dan  pekerjaan-pekerjaan  lain  yang  berhubungan dengan pekerjaan konstruksi ini.
Peran Manajer Proyek
Dalam  proyek  peran  Manajer  Proyek  sangat  penting  dan  menjadi sentral,  di  mana tanpa  adanya  MP  maka tidak  akan  ada  mana jemen proyek .  Peran  yang  dimiliki  seorang  MP  adalah  sebagai  integrator, komunikator,  pembuat  keputusan,  motivator,  enterpreneur  dan  agen perubah.
Manajer  proyek  berperan  untuk  mengintegrasikan  beberapa kegiatan  yang  berbeda  untuk  mencapai  tujuan  tertentu .  Sebagai orang utama  dalam  manajemen  proyek,  ia  mengintegrasikan  apa  saja  dan siapa  saja  untuk  mencapai  performansi  yang  ditargetkan .  Manajer proyek  juga  seorang  komunikator.  Dengan  ini  berarti ia menjadi  tempat terakhir  menujunya  laporan-laporan,  memo,  permintaan  dan  keluhan . la  mengambil input  dari banyak sumber,  mengolah dan menyampaikan informasi ke beberapa pihak .  la  harus menyaring ,  mengolah meringkas dan  menyampaikan informasi  untuk  memastikan  bahwa semua  orang yang  punya  peran  dalam  proyek  mengetahui  informasi  mengenai kebijaksanaan,  tujuan anggaran, jadwal kebutuhan dan perubahan yang ada dalam proyek sesuai dengan peran yang  dipunyai.
·        Tanggung jawab Manajer Proyek
Tanggung jawab  utama  seorang  MP  adalah  menyerahkan  hasil akhir  proyek  dalam kriteria waktu,  biaya  dan performansi yang  telah ditetapkan,  termasuk  profit  yang  ditargetkan.  Tanggungjawab  yang lain  sangat  bergantung  pada  ukuran  proyek,  kemampuan  MP,  asal proyek,  dan  tugas-tugas  yang  didelegasikan  oleh  pihak  manajemen yang diatasnya.
·        Secara garis besar tanggungjawab manajer proyek adalah:
1.  Merencanakan  kegiatan-kegiatan  dalam  proyek,  tugas-tugas  dan hasil  akhir,  termasuk  pemecahan  pekerjaan,  pen jadwalan  dana penganggaran.
2.  Mengorganisasikan, memilih dan  menempatkan  orang-orang  dalam tim proyek. Mengorganisasikan dan mengalokasikan sumberdaya.
3.  Memonitor status proyek.
4.  Mengidentif ikasi masalah-masalah teknis.
5.  Titik temu  dari para kunstituen:  subkontraktor, user, konsultan, top management.
6.  Menyelesaikan konflik yang terjadi dalam  proyek.
7.  Merekomendasikan  penghentian  proyek  atu  pengerahan  kembali sumber daya  bila tu juan tidak tercapai.

·        Memilih Manajer Proyek
Setidaknya  dapat  dikelompokkan  menjadi  empat  kategori kualifikasi  yang harus dipunyai untuk  menjadi seorang  Manajer  Proyek yang berhasil. Keempat kategori itu adalah:
1.  Karakteristik Personal
2.  Keterampilan Perilaku
3.  Keterampilan Bisnis
4.  Kemampuan teknis