Rabu, 05 Oktober 2016

PERENCANAAN MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI ONLINE BISNIS


1.     Pendahuluan

Pada zaman perkembangan teknologi yang sangat pesat ini, informasi sangat amat dibutuhkan oleh banyaknya perusahaan dalam mendukung peningkatan kinerja. Perusahaan sering membuat suatu proyek untuk mengembangkan usaha sehingga membutuhkan sistem informasi dalam mencapi tujuan dan sasaran. Informasi dapat disediakan melalui komputer dengan bantuan perangkat lunak.

Perangkat lunak digunakan untuk memudahkan pelanggan dalam melakukan transaksi ke perusahaan. Dengan demikian perusahaan harus melakukan perkembangan dan membuat perangkat lunak yang dapat mendukung kegiatan operasional agar kegiatan dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien. Salah satu cara agar perkembangan perangkat lunak dapat berjalan dengan baik dan lancar, yaitu menggunakan teknik manajemen proyek sistem informasi.

Dalam membuat suatu proyek sistem informasi, peneliti menganggap bahwa awal keberhasilan suatu proyek haru dimulai dengan perencanaan dan penyusunan tahap yang benar serta tahap yang sistematis. Proyek merupakan suatu aktivitas yang baru sehingga tingkat ketidakpastian dan risikonya juga sangat tinggi. Karena tingginya ketidakpastian tersebut, akan lebih sulit untuk memperkirakan tingkat sumber tenaga dan mempersulit perkiraan waktu yang dikehendaki untuk menyelesaikan suatu proyek.

Pelaksanaan proyek diharapkan dapat dilakukan dengan baik dan terarah maka selama masa pengembangan perlu dilakukan monitoring dan pengendalian untuk mengetahui apakah proyek tersebut sudah berjalan dengan lancar dan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang diinginkan. Jika terdapat penyimpangan diharapkan segera dideteksi dan dapat segera diambil langkah perbaikan  (antisipasi). Hal itu karena jika ridak maka akan mengahambat pelaksanaan proyek dan menyebabkan waktu dan biaya yang tidak sesuai dengan estimasi yang diharapkan. Dengan pengawasan yang baik, dapat dilakukan tindakan pencegahan (preventive) terhadap kecenderungan penyimpangan yang mungkin dapat dan akan terjadi. Pelaksanaan proyek juga harus terukur dengan baik berdasarkan waktu tempuh pelaksanaan tugas, realisasi anggaran dan pencapaian sasaran tugas. Hal itulah yang menentukan pencapaian sasaran proyek secara keseluruhan.

Manajemen proyek yang baik turut menentukan keberhasilan perusahaan dalam merencanakan, melaksanakan dan mengakhiri proyek. Manajemen proyek yang baik juga harus dapat mengenal apakah suatu proyek dapat memberikan keuntungan atau tidak. Keuntungan tidak hanya diukur dari jumlah uang yang diterima melainkan tingkat kepuasan pelanggan dalam menggunakan sistem tersebut.



2.     Metode Penelitian
Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, peneliti akan menggunakan beberapa metode yang lebih terarah dan mendukun serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Metode tersebut meliputi metode pengumpulan data metode analisis data.
Ada beberapa cara yang digunakan pada metode pengumpulan, yaitu studi kepustakaan dan studi lapangan. Studi kepustakaan merupakan suatu penelitian dengan cara mempelajari buku sebagai pedoman dalam perancangan, literatur yang berhubungan dengan sistem monitoring rencana kerja dan anggaran, serta catatan yang diperoleh selama perancangan sistem.
Studi lapangan yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh informasi di luar studi kepustakaan, antara lain observasi langsung adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan cara mengamati secara langsung objek yang sedang diteliti, dalam hal ini dilakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan operasional perusahaan; Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data dengan cara tanya-jawab secara langsung dengan objek yang akan diteliti.
Dalam metode analisa data dapat dilakukan dengan mengolah data yang ada dengan cara sebagai berikut: Membuat Work Breakdown Stucture (WBS) sebagai langkah yang akan dilaksanakan dalam proyek Online Bisnis; Menggunakan diagram jarinan kerja dalam bentuk CPM untuk mengestimasi waktu yang digunakan dalam proyek; Menggunakan Microsoft Project untuk merancang penjadwalan proyek mengenai waktu, tahapan kegiatan dan predecessors.
3.     Pembahasan
Tujuan bisnis pembuatan proyek Online Bisnis adalah menyediakan suatu fasilitas bagi pengguna untuk melakukan transaksi bisnis, seperti transaksi jual, transaksi beli, pembatalan, monitoring status order jual beli secara realtime, pengecekan portofolio, menampilkan pengembangan history transaksi, dan monitoring transaksi secara  realtime. Dengan melakukan pengembangan pada sistem tersebut sangat diharapkan dapat menguranginya kesalahan yang akan terjadi pada saat pengguna melakukan transaksi.

Dalam pengembangan proyek Online Bisnis yang akan dilaksanakan, perusahaan harus menentukan posisi Project Leader yang umumnya ditempati oleh manajer departemen IT perusahaan. Pra-perencanaan dan pengumpulan data proyek yang diperlukan, dilakukan mulai dari perusahaan beralih kepemimpinan. Setelah pra-perencanaan dan pengumpulan data proyek telah selesai, dilakukan perencanaan oleh Project Leader kemudian langsung membentuk tim proyek yang dibagi menjadi empat bagian, yaitu bagian server side, client side, database/network dan analysis/design. Setelah pembagian tim proyek, Project Leader langsung melakukan pembagian tugas kepada masing-masing bagian dalam tim proyek.

Kebutuhan layanan yang dibutuhkan dalam Online Bisnis adalah sebagai berikut: dapat mempermudah dalam memantau atau memonitor transaksi secara realtime; Dapat mempermudah dalam melakukan eksekusi jual maupun beli, perubahan, pembatalan, dan pemantauan status order jual beli secara realtime.

Ada beberapa faktor kunci kesuksesan dalam pengembangan proyek Online Bisnis terdiri dari, Pertama, Misi Proyek. Tujuan bisnis pembuatan proyek Online Bisnis adalah menyediakan suatu fasilitas bagi nasabah untuk eksekusi jual, eksekusi beli, perubahan transaksi, pembatalan dan monitoring status order jual beli secara realtime, pengecekan portofolio, menampilkan history transaksi, dan monitoring transaksi secara realtime. Kedua, Dukungan dari Manajemen Atas. Pelaksanaan pada proyek Online Bisnis terdapat dukungan dari Manajemen Atas berupa penyediaan sumber daya yang diperlukan.

Ketiga, Perencanaan dan Penjadwalan. Proyek Online Bisnis  memiliki perencanaan dan jadwal secara keseluruhan, jadwal pengerjaan proyek yang dibuat menggunakan Gannt Chart, WBS (Work Breakdown Stucture) dan CPM(Critical Path Method). Keempat, Personel dan Kemampuan Teknis. Pada pelaksanaan proyek dilakukan pemilihan personel, negosiasi, merekrut, serta pembinaan tim kerja yang efektif yang memilik kemampuan teknis dan menguasai teknologi yg dikerjakan. Kelima, Pemantauan, Pengendalian dan Feedback. Pada proses ini dilakukan pemantauan, pengendalian dan feedback guna mengetahui sejauh mana hasil pelaksanaan dibandingkan dengan perencanaan, terutama anggaran. Dengan demikian, dapat diadakan koreksi sesuai keperluan.

Dalam Proyek Online, aktivitas dibagi menjadi beberapa kegiatan utama dan sebagian kegiatan utama tersebut memiliki kegiatan pendukung. Pertama, Planning. Pada tahap ini perusahaan melakukan perencanaan dan pengumpulan data yang diperlukan untuk proyek. Kedua, Initiation. Pada tahap ini perusahaan menyediakan dan menyaiapkan seluruh hardware untuk mendukung pembuatan proyek Online. Ketiga, Desain. Pada tahap ini dilakukan perancangan dan desain terhadap fitur yang diinginkan oleh perusahaan.

Keempat, Coding. Pada tahap ini dilakukan pembuatan coding pada desain yang sudah ada. Kelima, Testing. Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap fitur yang telah dibuat, apakah telah berjalan sebagaimana mestinya dan sesuai dengan yang direncanakan. Selain itu, dilakukan pelatihan kepada bagian Client dan bagian Server. Dari pembahasan tersebut, dapat diperkirakan beberapa risiko yang mungkin terjadi dalam pembuatan dan pelaksanaan proyek, diantaranya sebagai berikut. Pertama, mundurnya waktu pengerjaan proyek. Proyek dapat semakin panjang pengerjaan nya apabila coding sering terjadi error.

Kedua, membengkaknya biaya proyek. Hal ini terjadi jika adanya anggota mengundurkan diri atau penambahan selama proyek sedang berlangsung. Ketiga, keterlambatan penerimaan hardware. Terjadi jika Supplier terlambat mengirimkan hardware atau hardware yang dipesan di semua supplier memilikinya. Keempat, terjadinya keterlambatan pemasangan communication line dari pihak vendor.

Dari identifikasi risiko yang telah diuraikan, solusi yang dapat disarankan adalah selalu melakukan pengetesan terhadap setiap modul coding yang telah diselesaikan; Project Leader memberikan pengarahan mengenai proses bisnis yang ada; Membuat perjanjian kontrak kerja dengan tim kerja proyek; Memaparkan semua kendala yang ada selama pengerjaan proyek dan mencari solusi bersama; Melakukan perjanjian dengan pihak supplier mengenai tanggal pengiriman hardware; Mencari alternatif dari supplier lain yang memiliki hardware yang diperlukan; Meminta konfirmasi kepada vendor mengenai jadwal pemanasan communication line.

4.      Penutup

Berdasarkan pengerjaan proyek sistem informasi Online Bisnis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal, antara lain dalam pelaksanaan proyek Online Bisnis terdapat enam tahapan yang terdiri dari Planning, Initiation, Design, Coding, Testing, Implementation; Komposisi dari tim proyek Online Bisnis terdiri dari Project Leader, Server Side, Client Side, Database/Network, Analysis/Design; Pengendalian terhadap proyek Online Bisnis harus dilakukan secara berkesinambungan untuk menjaga keberhasilan berkembangnya proyek.

5.     Daftar Pustaka

Anthony, Robert N. And Vijay Govindarajan. 2007. Management Control System. International Edition, Edisi-12. New York: McGraw – Hill.

Nicholas, John. M. 2001. Project Management for Business and Technology. New Jersey: Prentice Hall.

Pressman, Roger S. 2003. Software Engineering: A Practitioners Approach. New York: McGraw – Hill.

Santoso, Budo. 2003. Manajemen Proyek. Jakarta: Guna Widya.

Soeharto, Iman. 2001. Manajemen Proyek dari Konseptual Sampai Operasional. Jilid 2. Edisi ke-2. Jakarta: Erlangga.