Jumat, 09 Januari 2015

Meneliti Masalah-masalah Sosial

Saya akan mempersentasikan penelitian saya ini tentang masalah penggusuran di bantaran kalimalang di jalan KH Noer ali. Penggusuran tersebut di karenakan lahan sepanjang kurang lebih 3 kilometer yg dimiliki PTJ akan di gusur untuk pelebaran jalan yg berada di samping kalimalang.
Beberapa pemilik bangunan dan lapak merasa pemerintah kota bekasi tidak adil dikarenakan tidak ada nya uang penggatian kerugian. ada beberapa warga yg memiliki bangunan toko memilih membongkar sendiri.

Saya sempat menanyakan ke pada warga sekitar, "kenapa warga protes?", saya menanykan kepada pak Irman (40), ia mengatakan, "saya selalu membayar pungutan setiap tahun kepada perusahaan Jasa Tirta (PJT), tetapi cuma sebanyak 5 sampai 10 lapak dan bangunan yg sudah mendapatkan uang ganti rugi," kata pak Irman.

Dari hasil penelitian, hal tersebut menunjukan bahwa penggusuran bukanlah solusi untuk penataan kota, keindahan ataupun ketertiban. Masyarakat miskin yang tidak memiliki sumber daya untuk membeli atau menyewa rumah layak akan selalu melakukan berbagai cara untuk memiliki tempat tinggal, tidak peduli seberapa tidak layakkah rumah tersebut.

Akan tetapi, penggusuran adalah hal yang mutlak untuk menanggulangi penduduk liar. Hal ini karenakan mereka sama sekali tidak membayar tanah. Dan lagi, mereka harus dipulangkan ke daerah asalnya, seperti
transmigrasi.

Sesudah saya meneliti tentang penggusuran, saya melihat seorang pemulung, bagi saya kehadiran pemulung memberikan “warna” tersendiri bagi perekonomian di Indonesia. Di satu sisi, kehadirannya dianggap telah menggangu keindahan, kenyamanan, dan ketertiban kota. Namun di sisi lain, pemulung turut membantu pihak Dinas Kebersihan setempat dalam mengurangi gunungan sampah di tempat pembuangan sampah (TPS) ataupun tempat pembuangan akhir (TPA).
Pekerjaan memulung merupakan salah satu alternatif pekerjaan terakhir bagi masyarakat yang ingin berusaha tetapi memiliki berbagai keterbatasan seperti pendidikan, keterampilan, dan modal. Tapi Setelah dipikir-pikir, dengan adanya pemulung itu sampah-sampah kita berkurang dengan cepat karena mereka juga berlomba dan anehnya mereka memiliki "ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif)" bagaikan sebuah negara dan bahkan saat ada yang melanggar ZEE tersebut akan terjadi adu mulut yang sengit.

Jadi jika kita bukan bagian dari solusi, maka kita adalah bagian dari masalah.

Sekian penelitiannya, kurang lebih nya mohon maaf.